Jumat, 17 April 2009

OLEH-OLEH KHAS DARI KOTA BATAM, APAAN SICH.....???




SUSAH BANGET CARI CINDERAMATA DAN OLEH-OLEH KHAS BATAM
Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis di sebelah utara Indonesia dan terletak di jalur pelayaran internasional. Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan yang berasal dari seluruh Indonesia, keunikan dan heterogenitas ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Batam. Keunikan ini jika digarap dengan lebih serius dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, harapan menjadikan Batam sebagai kota tujuan kunjungan wisatawan terbesar di Indonesia setelah Bali dapat terwujud. Program Visit Batam 2010 yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Batam untuk menggairahkan dunia kepariwisataan Kota Batam memang harus didukung penuh oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari dinas terkait, pengusaha hiburan, pengusaha jasa tour & travel, pengusaha restoran, pengusaha jajanan, oleh-oleh & makanan kecil, pengrajin cinderamata dan masyarakat Batam secara luas. Visit Batam 2010 tidak akan sukses tanpa adanya peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat mulai dari tukang sapu jalanan, tukang angkut sampah, tukang ojek, pedagang asongan, penjual cinderamata, pengusaha dan pedagang oleh-oleh khas Batam, porter pelabuhan, pengemudi dan pengelola taxi, pengelola hotel, resort, padang golf, tempat hiburan, usaha spa dan massage, pengelola pelabuhan dan bandara, seluruh dinas terkait dan berbagai unsur masyarakat lainnya, yang kalau dikait-kaitkan tentunya seluruh masyarakat akan terkait satu sama lainnya demi suksesnya Visit Batam 2010.

Berkaitan dengan cinderamata dan oleh-oleh khas Batam, pemerintah Kota Batam perlu lebih serius lagi memikirkan hal tersebut, tentunya dengan menggandeng berbagai unsur dinas terkait, pengusaha dan masyarakat Batam secara luas. Menurut pengertian dan pemahaman masyarakat umum di Indonesia maupun dari luar Indonesia, jika seseorang bepergian untuk berwisata ke suatu daerah, saat pulang ke tempat asalnya sudah menjadi kewajiban atau aturan tidak tertulis yang mengharuskan dirinya membawa cinderamata atau oleh-oleh khas yang membuktikan bahwa mereka pernah datang berkunjung dan berwisata ke tempat tujuan wisata dimaksud.

Di beberapa kota tujuan wisata di Indonesia, biasanya sudah dilokalisir satu tempat penjualan cinderamata dan oleh-oleh khas daerah yang memudahkan para wisatawan atau warga setempat menemukan cinderamata atau oleh-oleh khas daerah tersebut, sebut saja daerah Mailoboro di Yogyakarta atau daerah Pandanaran di Semarang, masyarakat umum maupun wisatawan dari luar daerah ataupun dari luar negeri sudah paham dimana bisa mendapatkan cinderamata atau oleh-oleh khas dari daerah tujuan wisata yang telah dikunjunginya.

Saat ini masyarakat Batam secara umum tidak tahu kemana harus mencari cinderamata atau oleh-oleh khas Batam. Walaupun sebenarnya ada, akan tetapi tempatnya terpisah-pisah & tidak tersentralisir, sehingga masyarakat yang sudah lama tinggal di Batampun tidak tahu kemana harus mencari cinderamata atau oleh-oleh khas Batam yang akan dijadikannya buah tangan saat dirinya pulang kampung/mudik ke kampung halamannya atau keluar daerah Batam. Pernah ada sebuah wacana dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, yang berusaha menggandeng para pengrajin dan pengusaha kecil menengah untuk membuat STC (Star Trade Center) yaitu sebuah pusat perbelanjaan di daerah Sekupang untuk menjadikannya sebuah pusat penjualan cinderamata dan kerajinan Kota Batam, akan tetapi dengungnya hanya sebentar saja. Menurut pengamatan dan sepengetahuan penulis pengunjungnya sepi-sepi saja dan hanya masyarakat sekitar saja yang berkunjung & berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, halaman mall tersebut menjadi sebuah arena bermain anak-anak yang murah-meriah selalu ramai di sore hari, tidak pernah atau mungkin jarang sekali ada bis-bis wisata dari suatu biro perjalanan wisata yang datang mengantarkan wisatawan untuk berbelanja barang kerajinan dan cinderamata yang dipajang di sana.

Informasi yang ada saat ini dari berbagai baliho, iklan koran, iklan di internet, dll. menyebutkan bahwa di Batam ada sebuah usaha sebagai satu-satunya oleh-oleh khas Batam dengan merk Kek Pisang Villa. Dampak keberadaan Kek pisang Villa sebagai oleh – oleh khas Batam jelas memberikan jawaban bagi masyarakat Batam, yang selama ini merasa kebingungan akan oleh – oleh atau buah tangan yang hendak dibawa mudik atau keluar Batam dan juga memberikan nilai tambah yang sejalan dengan program Pemerintah Visit Batam 2010. Menurut pendapat penulis, hal ini perlu mendapat perhatian dan penjelasan resmi dari Pemerintah Kota Batam, serta persetujuan masyarakat Batam secara umum yang menyatakan kebenaran bahwa produk atau oleh-oleh tersebut adalah khas Batam. Tentunya jika menjadi sebuah icon atau oleh-oleh khas suatu daerah tidak hanya dibuat oleh satu perusahaan saja, seperti Wingko Babat dari Semarang atau Bakpia Pathok dari Yogyakarta yang sudah terkenal tersebut, pembuatnya bukan cuma satu orang atau satu perusahaan saja, sehingga tidak ada monopoli, tapi menghasilkan sebuah persaingan sehat dengan hasil produk-produk terbaiknya kepada masyarakat luas dan para wisatawan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar